JAKARTA-RADAR BOGOR, Penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) batch pertama sudah berlangsung sejak 26 Agustus. Sayangnya, pencairan dana untuk 2,5 juta pekerja penerima bantuan itu belum berjalan mulus.
Dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) baru 1,9 juta pekerja yang menerima bantuan subsidi penyaluran tahap I itu. Seperti diketahui, BSU diberikan sebesar Rp600 ribu per bulan dalam jangka waktu empat bulan. Penyalurannya dilakukan dua kali. Artinya, setiap tahap pekerja bakal menerima dana sebesar Rp 1,2 juta.
Merespons kondisi ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, ada sejumlah kendala terkait data. Salah satunya, soal data rekening pekerja calon penerima BSU yang sudah tidak aktif.
Kondisi tersebut kemudian menyulitkan pihaknya untuk melakukan penyaluran dana bantuan. “Ada pekerja yang menyerahkan nomor rekening yang sudah tidak aktif,” ujarnya di Jakarta, Rabu (2/9).
Menindaklanjuti hal ini, Ida mengatakan, bahwa pihaknya telah mengembalikan data tersebut pada BPJamsostek. Data tersebut kemudian telah dikembalikan pada pemberi kerja/ perusahaan. “Kami tekankan agar pekerja menyerahkan nomor rekening yang aktif. Sehingga bisa segera ditransfer,” papar Ida.
Dalam kesempatan itu, Ida turut meluruskan soal isu pemilik nomor rekening di luar bank-bank pemerintah bakal disalurkan paling akhir. Menurutnya, dari 1,9 juta pekerja yang telah menerima dana BSU, banyak pemilik tabungan di luar bank himbara.